Beberapa hari yang lalu, secara tidak sengaja saya ngobrol dengan seorang sahabat di Prabumulih tentang kejenuhan pada dunia kerja saat ini... lalu dengan bahasa yang sederhana Beliau menanyakan, apakah saya tahu dimana batas / ujung sebuah kepuasan??? Jika saya dapat mengetahuinya, maka saya boleh mengejar kepuasan itu, tetapi jika tidak berujung maka sampai kapan pun kepuasan itu tidak akan berakhir...hhhhhmmm, sebuah perenungan yang patut untuk direnungkan..


Dihari yang sama, saya juga menemukan sebuah bacaan sederhana yang bercerita tentang seorang petani yang mulai merasa bosan dengan lahan pertaniannya. Selama hidupnya petani ini tinggal di sebuah pertanian yang sama. Lahannya baik dan subur. Namun, sejalan dengan waktu, dia mulai berpikir bahwa mungkin ada sesuatu yang lebih baik untuknya diluar sana. Dia pergi untuk mendapatkan sebidang tanah yang lebih baik untuk digarap.


Setiap hari dia menemukan alasan baru untuk mengkritik beberapa hal yang berkaitan dengan pertaniannya yang terdahulu. Sampai akhirnya, dia memutuskan untuk menjual tanah pertanian itu dengan menggunakan jasa agen real estat sebagai perantara yang langsung memasang iklan dengan menekankan pada segala kelebihan lahannya : lokasi yang ideal, peralatan yang modern, ternak yang sehat, tanah yang subur, hasil panen yang tinggi, gudang dan kandang yang terawat baik dan sebuah rumah bertingkat dua dilereng bukit diatas padang rumput.

Petani itu mendengarkan isi iklan yang dibacakan wakil dari agen real estat itu yang datang untuk meminta persetujuannya sebelum dimuat dalam koran lokal. Selesai dibacakan, petani itu berteriak, "Batalkan semuanya! Saya berubah pikiran. Saya tidak akan menjualnya. Saya telah mencari tempat semacam itu seumur hidup saya!"


Kadang hal ini juga sering terjadi pada saya dan Anda, ketika KEJENUHAN itu datang entah pada dunia kerja, lingkungan sosial, rumah tangga atau pun juga pada organisasi---- sering kita ingin sesegera mungkin mencari "lahan" yang baru karena menganggap "lahan" yang lama sudah tidak memiliki challenge lagi, atau pun sudah sangat membosankan..tidak menemukan hal menarik yang dapat dilakukan atau apapun alasannya.


Ketika KEJENUHAN itu datang, luangkan waktu untuk merenung atau ambillah secarik kertas...tuliskan setiap hal atau sifat-sifat baik yang dimiliki tempat itu / seseorang / situasi / organisasi dimana kita berada. Kemungkinan hal ini akan membantu kita untuk menemukan bahwa semua hal itu jauh lebih baik dari yang buruk. 

Fokuskan pada apa yang Anda miliki, maka yang tidak Anda miliki akan terlihat tidak penting lagi. Ucapkan syukur pada apa yang sudah kita miliki saat ini. Dengan demikian, makin terlihat jelas bahwa kepuasan itu memang tak berujung dan akan sia-sia terkejar oleh kita.