Hari itu 7 Agustus 2016 adalah hari kedua kami berada di Nusa Penida, tepatnya di desa Batukandik, hari masih pagi saat terdengar suara anak-anak kecil bermain. Saya terbangun dan membuka pintu kamar, ternyata beberapa anak-anak SDN 2 Batukandik sedang bermain di halaman rumah tempat kami menginap. Bergegas kami semua terbangun dan mulai mempersiapkan peralatan yang akan kami bawa menuju ke sekolah.

Persiapan materi untuk pengabdian masyarakat
Sesuai dengan briefing yang kami lakukan semalam, rencananya pagi itu kami akan mengadakan kegiatan masyarakat, yaitu Penyuluhan Kesehatan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS), Pemeriksaan & Perlindungan Gigi serta penataan kembali Perpustakaan SDN 2 Batukandik agar anak-anak menjadi betah dan gemar membaca.


Run down acara kami pagi itu untuk kegiatan masyarakat adalah :

1. Senam flashmob dan belajar yel-yel
2. Perkenalan singkat relawan
3. Penyuluhan Kesehatan PHBS
4. Pemeriksaan & Perlindungan Gigi
5. Penataan kembali perpustakaan SDN 2 Batukandik

Perkenalan relawan sebelum senam pagi bersama



Setibanya di halaman sekolah, terlihat anak-anak sudah berkumpul dan menanti kehadiran kami para relawan. Ucapan selamat pagi pun terdengar bersahut-sahutan menyambut kehadiran kami, sementara itu kak Rofi menghampiri Saya dan melaporkan pemasangan spanduk Kelas Inspirasi Bali telah bertengger dengan manis di depan sekolah.

Flashmob "Aku Bisa" dipandu oleh kak Andina
kak Yanti memimpin yel-yel Superman Wooosh & Hura-hura Woosh

Supermaannn Wooosshhh... !!

Melihat wajah anak-anak Batukandik 2 yang sudah tidak sabar dengan kegiatan kami, kak Andina lalu mulai mengatur barisan anak-anak dibantu relawan lainnya. Sesuai rencana, pagi itu kami akan latihan flashmob sekaligus senam pagi bersama anak-anak ini sebelum memulai kegiatan masyarakat.




Sambil menunggu pengaturan sound system oleh kak Arief dan kak Bowo, anak-anak SDN 2 Batukandik kami ajak untuk belajar beberapa yel-yel ice break yang dipimpin oleh kak Yanti. Pagi mulai terasa semakin seru saat anak-anak dan relawan lainnya belajar yel-yel Superman Woossh, Hura-hura woossh dan ditutup dengan yel-yel andalan saya yaitu Halo-Hai Doorrr. Sound system akhirnya siap walau dengan kondisi terbatas, akhirnya kami senam pagi bersama melalui flashmob lagu Aku Bisa. Kami mengulang beberapa kali flashmob ini dan terlihat anak-anak sangat menikmati senam pagi bersama kami saat itu.

Briefing sebelum pemeriksaan gigi dimulai


Team Kesehatan (PHBS) & Pemeriksaan Gigi

Tiba waktunya pembagian tugas, Prabowo, Dhian, juga Andina kemudian mengajak anak-anak memasuki ruang kelas untuk mendengarkan penyuluhan kesehatan yang sudah dipersiapkan oleh tim kak Prabowo (Dokter) dan kak Dhian (Apoteker). Terlihat wajah anak-anak yang antusias ingin mendengarkan kisah kesehatan tentang Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) yang dibawakan oleh kedua host kesehatan ini dengan ceria. Acara berlangsung seru dibarengi dengan beberapa games yang membuat anak-anak berinteraksi dengan semangat dan dapat memahami pesan kesehatan yang disampaikan oleh kedua host kesehatan ini.





Tepat pukul 10.00 WIB, Drg. Bobi tiba di SDN 2 Batukandik bersama kak Alfiana yang menyeberang dari Sanur pagi itu bersama Dokter Bobi. Acara pemeriksaan gigi pun segera dimulai, namun sebelumnya Drg. Bobi meminta ijin kepada Saya untuk melaksanakan briefing dengan kawan-kawan relawan yang betugas di pos kesehatan untuk membahas tentang perlindungan gigi dan akan membantu Dokter Bobi dalam mengaplikasikan kepada anak-anak di Batukandik.

Anak-anak belajar sambil bermain
Anak-anak dibuat berkelompok
Siapa yang giginya mau diperiksaaa....?? 

Sesaat setelah briefing selesai, nampak relawan-relawan di pos kesehatan kemudian memasuki ruangan bersama Drg. Bobi dan memulai acara pemeriksaan gigi dan dilanjutkan dengan perlindungan gigi. Menurut Drg. Bobi kebanyakan anak-anak Batukandik ini giginya bersusun akibat gigi awal yang belum copot dan gigi baru telah tumbuh pada tempat yang sama mengakibatkan anak-anak Batukandik memiliki gigi bersusun di bagian depan gigi mereka.

Drg. Bobi memberikan perlindungan gigi


Relawan yang bertugas di pos kesehatan ikut membantu

Acara berlangsung seru dan tak terlihat ketakutan di wajah anak-anak Batukandik, justru sebaliknya mereka saling memamerkan gigi mereka yang telah diperiksa dan diberikan perlindungan. Tujuan dari perlindungan gigi ini, agar gigi anak-anak Batukandik bebas terhadap rasa ngilu untuk gigi sensitif, perlindungan terhadap karies (atau karang gigi) dan juga agar tidak mudah berlubang hingga 6 (enam) bulan ke depan atau bahkan 1 (satu) tahun. Untuk perlindungan gigi kali ini kami bekerjasama dengan 3M Indonesia yang menyediakan dokter gigi juga bahan perlindungan gigi Clinpro. Siang itu semua berjalan dengan lancar, bahkan diakhir acara beberapa relawan kemudian meminta Drg. Bobi untuk memberikan perlindungan gigi Clinpro terhadap gigi mereka juga. 



Team Perpustakaan

Dibagian Penataan ruang perpustakaan (re-decorate perputakaan) terlihat Saya, Erika, kak Yanti, Astha, dan Arief menuju ke belakang sekolah dimana perpustakaan berada. Sejujurnya agak syok pertama kali memasuki ruangan perpustakaan itu, sebab ruangannya agak gelap dan dipenuhi oleh rongsokan meja-kursi rusak disudut ruangan juga meja badminton yang telah rusak, lalu ada sebuah lemari tua berisi soal-soal ujian yang telah penuh debu tebal. Dinding perpustakaan sekelilingnya belum dicat dasar bahkan belum di plester semen sementara di sudut-sudut ruangan dipenuhi dengan sarang laba-laba dengan nyamuk yang begitu banyak bergelantungan.

Team sortir buku dan perapihan rak buku

Kami lalu berbagi tugas, Kak Yanti, Erika, Andina & Astha bertugas untuk menyortir buku-buku perpustakaan, merapikan kembali ke rak buku dan menempelkan kertas pada rak dan penamaan masing-masing rak buku. Buku-buku yang ada di perpustakaan Batukandik 2 terlihat banyak namun saat di sortir ternyata banyak diantara buku-buku tersebut merupakan buku-buku lama bahkan sejaman dengan angkatan Saya dan kak Yanti jaman sekolah di bangku Sekolah Dasar.

Buku-buku sudah tua dan kondisi agak rusak

Di bagian lain terlihat Saya dan Arief mulai mempersiapkan cat tembok berwarna biru dan kemudian Saya memilih beberapa dinding untuk diberikan cat dan bagian lain dibiarkan apa adanya. Arief bertugas mengeluarkan kursi & meja sekolah ke halaman lalu melakukan pengecekan apakah masih layak digunakan dan kemudian dibersihkan dengan air.

Arief mempersiapkan cat yang akan saya gunakan

Perpustakaan yang akan kami tata kembali cukup luas yaitu 9m x 8m dengan dinding yang masih polos belum di plester (aci) sehingga agak menyulitkan saat proses pengecatan. Jendela-jendela kaca dengan debu yang melekat cukup tebal. Terlihat jelas perpustakaan ini jarang dikunjungi dengan kondisi yang gelap dan penuh tumpukan kursi/meja sekolah yang telah rusak seolah-olah perpustakaan ini adalah gudang.

Salah satu dinding yang kami jadikan utk area baca lesehan

Kami kemudian memutuskan untuk membagi lay-out perpustakaan ini menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu (1) area baca dengan menggunakan kursi dan meja belajar yang kami letakkan merapat ke dinding, (2) area baca lesehan dengan menggunakan placemat dua warna biru dan orange sehingga anak-anak akan merasa nyaman di area penuh warna, (3) dan area ketiga kami kebetulan menemukan satu buah meja sepertinya meja bekas dari guru yang kemudian kami letakkan ditengah ruangan dan menempelkan permainan ular tangga ukuran besar yang telah dilaminating, sehingga anak-anak dapat bermain bersama diruangan perpustakaan tersebut.

Semua sibuk dengan tugas masing-masing

Selesai mengecat dinding yang telah kami tentukan, Saya kemudian mencari satu sudut ruangan untuk dijadikan lay-out kedua, yaitu area baca lesehan kemudian mempersiapkan stiker-stiker yang telah dipersiapkan oleh Erika untuk ditempelkan dengan tema tentang astronot dibantu oleh relawan lainnya.


Team Dekorasi Atas

Before and After dari Perpustakaan SDN 2 Batukandik

Hari semakin siang, kami terus melakukan penataan ruang perpustakaan dengan harapan kegiatan ini dapat berakhir pada jam 12 namun ternyata jadwal agak melenceng dan kegiataan penataan ruangan perpustakaan berakhir pada jam 13.30 WIB, kami kemudian mengabadikan ruangan itu dengan foto bersama dan saling berpelukan dengan rasa bangga telah mempersembahkan sebuah ruangan perpustakaan yang menarik untuk anak-anak Batukandik. Setelah itu bergegas kami menuju home stay untuk mengganti baju dan kemudian berangkat menuju Pantai Pasih Uug (Broken Beach) dan Angel's Billabong salah satu area wisata yang menarik di Nusa Penida.

Perpustakaannya sudah lebih menyenangkan

Wajah bahagia setelah bedah perpustakaan selesai




Pantai Pasih Uug (Broken Beach)

Jalan yang kami lalui menuju Pantai Pasih Uug atau dikenal juga dengan nama Broken Beach cukup menantang, selain jalan yang menanjak dan berbatu gumpalan debu yang menerjang masuk ke dalam mobil kami cukup mengganggu, tetapi keseruan kami terus berlanjut di dalam mobil dengan cerita-cerita seru seputaran kegiatan yang telah kami laksanakan hari itu. Bahkan ketika ditanya apakah kami lelah, sejujurnya kami memang lelah tetapi kelelahan itu tertutupi oleh sukacita dapat memberikan sesuatu yang berarti buat anak-anak di desa Batukandik. 
Pantai Pasih Uug (Broken Beach) Nusa Penida

Perjalanan di siang terik menuju area wisata broken beach hari itu memakan waktu kurang lebih 40 menit dari desa Batukandik. Setibanya di area wisata Pantai Pasih Uug atau Broken beach, pemandangan indah yang tersaji depan mata kami membuat semua kelelahan kami benar-benar hilang, bagaimana tidak pantai yang begitu unik terhampar di depan mata kami dengan  tebing-tebing rusak yang membuat area pantai ini menjadi unik dan indah untuk dinikmati. 



Hani, Oyie & Alfi at Pantai Pasih Uug (Broken Beach)

Pantai Pasih Uug dalam bahasa Bali artinya pantai yang rusak itu sebabnya dikenal juga dengan nama Broken Beach. Kondisi tebing yang hancur di sana sini justru menjadi daya tarik tersendiri dari pantai ini selain itu biaya masuk ke pantai ini juga masih gratis. Perpaduan antara hijaunya dedaunan dan biru laut diiringi dengan awan putih yang berarak membuat tempat wisata yang satu ini menjadi sangat menarik meskipun di siang terik seperti saat itu.

Manta Ray di Pantai Pasih Uug
Terpesona oleh kehadiran Manta Ray


Bahkan yang menjadi semakin menarik ketika kami menyusuri tebing pantai ini lebih jauh, kami dapat melihat Manta ray yang berenang dan bermain dengan indah di lautan Pantai Pasih Uug yang terletak di Banjar Sumpang, desa Bunga Mekar dibagian barat Nusa Penida.



Angels Billabong

Melanjutkan perjalanan kami dengan menuruni bebatuan yang besar menuju sebuah area wisata yang tidak kalah menariknya, Angel's Billabong. Sebuah kolam diantara dua tebing yang sangat mempesona karena keunikannya. Kata Billabong berasal dari bahasa Inggris yang artinya "Ujung dari sebuah sungai yang buntu".

Akhir muara sungai yang diapit oleh kedua tebing seperti pintu gerbang

Seperti halnya dengan arti nama Billabong, sungai di area wisata ini memiliki keunikan yaitu ujung dari sungai ini diapit oleh kedua tebing seolah pintu gerbang berakhirnya sebuah muara sungai, dan ternyata tempat ini memang merupakan muara akhir dari sebuah sungai di Nusa Penida yang bermuara terlebih dahulu sebelum sebelum air sungai tersebut lepas ke lautan luas.

Cerukan-cerukan di Angel's Billabong

Bagian dalam Angel's Billabong

Di muara sungai ini airnya sangat jernih sehingga kita dapat melihat cerukan cerukan juga lumut disepanjang bebatuan besar yang ada dibagian dasar sungai yang terdapat didasar sungai. Untuk dapat menuju kearea ini kita harus melalui jalan bebatuan yang cukup terjar, begitu pun setibanya di area Angel's Billabong untuk turun ke dasar harus melalui bebatuan yang cukup tajam, sangat disarankan dapat menggunakan sandal/sepatu gunung agar nyaman berjalan diantara bebatuan yang tajam.



Perjalanan menuruni bukit batu yang cukup menantang

Perjalanan yang cukup menantang ini akan terbayar saat kita dapat mencapai area Angel's Billabong dan menikmati kesejukan airnya dengan berenang di kolam alam ini, tetapi perlu diwaspadai pula saat berada di kolam alam ini sebaiknya tidak berada terlalu dekat dengan ujung gerbang muara yang menuju ke lautan lepas, karena sesekali hempasan ombak datang mendekat memasuki mulut muara seperti sore itu saat kami berada di sana.

Menikmati bening dan segarnya kolam alam Angel's Billabong

Ujung muara yang perlu diwaspadai
Untuk dapat menikmati keindahan wisata Nusa Penida ini tidaklah sulit, kita hanya perlu menyeberang melalui Sanur menuju Nusa Penida dengan jarak tempuh kurang lebih 45 menit hingga 1 jam dengan tarif speedboat Rp. 75.000,-/orang dimulai pukul 7.30 hingga sore hari pukul 16.00 WITA, dan diluar jam tersebut speedboat akan berhenti beroperasi.

Nusa Penida Beach Hotel

Begitu pula jika ingin bermalam di area Nusa Penida tidaklah sulit, guesthouse cukup banyak bertebaran di area Nusa Penida, salah satu diantaranya Nusa Penida Beach Hotel. Hotel bintang dua dengan suasana nyaman dan tenang memiliki kolam renang kecil berdekatan dengan pantai dan bisa langsung menikmati sunset di sore hari dari area hotel tersebut.

Untuk pemesanan dapat lakukan di sini !




Senja makin sore dan saatnya kami harus kembali ke homestay di desa Batukandik untuk melakukan persiapan buat Kelas Inspirasi pada keesokan hari, itu sebabnya kami tak dapat melanjutkan perjalanan ke Pantai Kelinking sore itu. Keseruan tetap menanti kami di desa Batukandik dan semangat inspirasi terus membuat kami tak habis bahan cerita hingga tiba di desa Batukandik dan bersiap untuk briefing malam hari untuk persiapan hari inspirasi yang menjadi tujuan kami berkumpul di Nusa Penida.




Pengen tahu keseruan hari inspirasi kami di SDN 2 Batukandik, Nusa Penida ... ??
Terus pantengin blog ini ya dan tunggu cerita kami selanjutnya di "Menjemput Impian di Langit Batukandik, Day 3".



Menjemput Impian di Langit Batukandik


Mengenalmu tidak dalam hitungan tahun, bulan atau pun minggu,
Menyapamu hanya dalam hitungan detik 
bahkan saat kau memalingkan wajah kearahku
ku tahu mengapa aku harus hadir untukmu!

Mungkin tak mudah bagimu mendaki melalui jalan berbatu,
tapi percaya padaku, genggam erat tanganku
kita akan melalui kesusahan itu bersama-sama

aku hadir untuk berbagi denganmu
berbagi hal yang mungkin tak semua orang menyukai untuk berbagi denganmu
bagiku memberimu inspirasi bukan hanya untuk hari ini saja
bagiku bukan berapa banyak aku berbagi inspirasi denganmu
tetapi berapa banyak cinta dan nurani yang membekali langkahku
untuk menyapamu di Batukandik

karena hadirku ingin membawamu terbang bersama
Menjemput Impian di langit Batukandik
hingga saat kupanggil namamu
kau pun akan menoleh dan memberikanku
sebuah senyum kemenangan!

Ingat pesanku padamu,
bahwa
Anak Pulau juga bisa punya Mimpi Besar!!


PS. :Untuk Kalian Anak-Anak Pulau Nusa Penida yang berada di Desa Batukandik!



Menjemput Impian DI Langit Batukandik - Nusa Penida, Day1

0 comments

Xena, Sonson, Yudha, Ama & Oyie di waiting room T3

Sanur & Pemesanan Tiket Boat

Sanur pagi itu cerah sekali, secerah hati Saya, Dhian, Prabowo, kak Yanti and mama Lia menanti tiket boat dengan sabar. Tetiba Dhian menghampiri kami dan berkata,"tiket boat telah habis untuk pagi ini!" .. Doorr, seketika kami pun lemas mendengar berita tersebut. Tetapi bukan Dhian namanya jika belum berusaha semaksimal mungkin.. hahaha.. benar saja, gadis berkulit putih yang senantiasa berceloteh ceria itu sedang berdebat di ruang bagian dalam kantor penjualan tiket untuk berusaha memperoleh tiket yang telah dijanjikan padanya sejak kemarin. Senyumnya mengembang cerah saat Dhian menghampiri kami dan bersegera kami menuju boat "Dwi Manunggal" yang akan membawa kami menyeberang menuju Nusa Penida, dimana kami beserta relawan Kelas Inspirasi Bali akan menghabiskan waktu selama tiga hari dua malam disana.

Tempat pembelian tiket boat - Sanur

Angin bertiup lembut pagi itu kala boat yang membawa kami membelah laut Nusa Penida dan kurang dari sejam, kami pun berlabuh di dermaga Banjar Nyuh, Nusa Penida. Hamparan laut biru dan awan putih berarak ramah menghiasi mata kami, bergegas mengambil kamera dan kami pun mulai mengabadikan momen indah siang itu. 

Pemandangan indah di dermaga Banjar Nyuh
Saya, mamLia, kak Yanti, Dhian & Prabowo

Crystal Bay - Nusa Penida

Tak berapa lama mobil yang menjemput kami tiba, perlahan mulai bergerak menuju Crystal Bay tujuan pertama kami siang itu. Mobil yang kami tumpangi bentuknya seperti oplet dan kami duduk dibagian belakang sambil berpegangan pada besi mobil, sebab jalan yang dilalui terus menajak dan berbatu. Sementara disisi kanan kiri jalan pesona pemandangan Nusa Penida terus menggoda mata dan hati untuk mengambil kamera, namun sayang karena situasi jalan yang cukup sulit, dengan berat hati Saya mengabadikan semuanya dengan mata saja .. hahaha




Matahari belum terik benar ketika kami tiba di Crystal bay, salah satu spot area untuk snorkeling dan diving di Nusa Penida jika kita ingin berjumpa dengan Manta Ray. Seperti biasa kembali Dhian menjadi juru negosiator kami, dengan senyum yang mengembang cerah Dhian mengabari kami bahwa boat yang akan mengantar kami berkeliling area Crystal Bay telah siap termasuk spot untuk jumpa dengan si Manta Ray dan kabar yang lebih menggembirakan lagi, untuk berkeliling area secantik Crystal Bay kami hanya mengeluarkan 50.000 per orang + 50.000 tambahan jika kita ingin snorkeling dibeberapa area tersebut.




Wow .. rasanya tak sabar ingin bersegera mengelilingi area cantik nan mempesona ini, dan hari itu pun pasti takkan terlupakan olehku karena tepat hari itu, Sabtu 6 August 2016 Saya merayakan hari kelahiran Saya bersama sahabat-sahabat tercinta di area laut yang selalu menjadi area favorit sejak masa kecil.






Ultah Bersama Manta

Tak berselang lama, boat kami mulai melaju menerjang ombak yang cukup besar sementara Dhian, kak Yanti dan mamLia yang hanya berencana ingin melihat Saya & Bowo menikmati keindahan bawah laut mulai basah disekujur tubuh mereka akibat terpaan ombak yang cukup besar saat itu. Namun keindahan tembok alam raksasa disekeliling kami lebih mempesona ketimbang mengomel akibat basah kuyup .. hahaa .. akhirnya kami sepakat memutuskan menikmati alam sekitar Crystal Bay yang memang sangat mempesona kala itu.




Tiba di area spot Manta Ray, Saya dan Bowo kemudian bersiap untuk melompat ke dalam air sementara kawan-kawan mulai sibuk berteriak-teriak terpesona oleh kehadiran keempat Manta Ray dihadapan boat kami. Tanpa berpikir lama, kami pun mulai mengejar Manta Ray dengan kamera masing-masing ditangan. Namun sayang jarak pandang siang itu dibawah Crystal Bay kurang bersahabat selain itu kondisi badan yang lelah dan kurang tidur cukup mengganggu saat arus atas yang mengombangambingkan badan kami membuat kepala agak pusing walau sebenarnya arus bawah cukup bersahabat dan hangat, namun hasilnya tetap kurang maksimal.




Buddha Statue - Nusa Penida

Puas bermain dengan Manta Ray, boat yang membawa kami kemudian mencari tempat lain untuk dinikmati. Kali ini tujuan kami ingin melihat Buddha Statue dan beberapa patung bawah laut yang sengaja dibuat sebagai tempat tumbuh coral dan rumput laut. Letaknya diantara Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan dan saat tiba disana, area tersebut sudah penuh oleh turis luar.

Menikmati keindahan bawah lautnya sangat menyenangkan bermain diantara ikan-ikan besar dan membuat pikiran saya langsung teringat kelezatan ikan bakar hahahah.. dan kami pun meluncur lebih dalam dan Oww...., patung-patung Budha cukup banyak berada dibagian bawah kami. Arus bawah mulai terasa dingin saat Saya dan Bowo memutuskan untuk kembali ke boat yang akan membawa kami berpindah ke lokasi berikutnya.



Dalam perjalanan kembali ke pantai Crystal Bay, lagi-lagi bapak yang mengantar kami menawarkan kami menikmati keindahan alam bawah laut. Semula Saya menolak karena kondisi badan sudah sangat terasa lelah, tetapi akhirnya kami berdua memutuskan untuk menikmati sekali lagi ke bawah. Bawah lautnya cukup indah dan membuat lupa untuk kembali ke boat hahahah.




Kami memutuskan untuk segera kembali ke darat berhubung panggilan perut sudah mulai menggoda. Siang itu dalam perjalanan kembali ke darat kami banyak terdiam menikmati angin laut yang mulai menggoda mata untuk terkatup diiringi gendang kelaparan dari perut kami. Sementara pesona Pulau Nusa Penida sekeliling kami tetap tak terkalahkan.



Tampak perahu layar dan jukung nelayan mulai terlihat, itu artinya kami akan segera tiba di daratan. Rasanya waktu yang sebentar ini tak cukup untuk mengitari seluruh pesona area ini tetapi tak mengapa karena suatu hari kami pasti kembali.


Selamat tinggal Crystal Bay, menyapamu tak lebih dari 3 jam saja tapi kenangan dan pesonamu pasti seumur hidup kami ^_^


Terus ikuti cerita kami di hari kedua dan ketiga ya !



0 comments